Minggu, 07 Oktober 2012

sex lingkage


BAB I
PENDAHULUAN
1.                  LATAR BELAKANG
Salah satu dari keempat kelompok gen berangkai atau keempat pasang kromosom pada D. melanogaster tersebut, dalam hal ini kromosom nomor 1, disebut sebagai kromosom kelamin. Pemberian nama ini karena strukturnya pada individu jantan dan individu betina memperlihatkan perbedaan sehingga dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin individu. Ternyata banyak sekali spesies organisme lainnya, terutama hewan dan juga manusia, mempunyai kromosom kelamin.
Gen-gen yang terletak pada kromosom kelamin dinamakan gen rangkai kelamin (sex-linked genes) sementara fenomena yang melibatkan pewarisan gen-gen ini disebut peristiwa rangkai kelamin (linkage). Adapun gen berangkai yang  adalah gen-gen yang terletak pada kromosom selain kromosom kelamin, yaitu kromosom yang pada individu jantan dan betina sama strukturnya sehingga tidak dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin. Kromosom semacam ini dinamakan autosom.
Seperti halnya gen berangkai (autosomal), gen-gen rangkai kelamin tidak mengalami segregasi dan penggabungan secara acak di dalam gamet-gamet yang terbentuk. Akibatnya, individu-individu yang dihasilkan melalui kombinasi gamet tersebut memperlihatkan nisbah fenotipe dan genotipe yang menyimpang dari hukum Mendel. Selain itu, jika pada percobaan Mendel perkawinan resiprok (genotipe tetua jantan dan betina dipertukarkan) menghasilkan keturunan yang sama, tidak demikian halnya untuk sifat-sifat yang diatur oleh gen rangkai kelamin.
Gen rangkai kelamin dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan atas macam kromosom kelamin tempatnya berada. Oleh karena kromosom kelamin pada umumnya dapat dibedakan menjadi kromosom X dan Y, maka gen rangkai kelamin dapat menjadi gen rangkai X (X-linked genes) dan gen rangkai Y (Y-linked genes). Di samping itu, ada pula beberapa gen yang terletak pada kromosom X tetapi memiliki pasangan pada kromosom Y. Gen semacam ini dinamakan gen rangkai kelamin tak sempurna (incompletely sex-linked genes). Pada bab ini akan dijelaskan cara pewarisan macam-macam gen rangkai kelamin tersebut serta beberapa sistem penentuan jenis kelamin pada berbagai spesies organisme.


2.                  RUMUSAN MASALAH
1.    Apa pengertian dari SEX LINKAGE dan penyebabnya ?
2.    Apa pengaruh gen-gen yang terpaut kromossom X pada hewan dan manusia beserta contoh kelainanya yang disebabkan oleh gen resesif dan dominan?
3.    Apa pengaruh gen-gen yang terpaut kromossom Y pada manusia beserta contoh kelainannya?
4.    Apa pengaruh gen pada jenis kelamin beserta contohnya?
3.                  TUJUAN
1.    Untuk mengetahui arti SEX LINKAGE dan penyebabnya
2.    Untuk mengetahui pengaruh gen yang terpaut kromosom-X pada hewan dan manusia beserta contoh kelainannya yang disebabkan oleh gen resesif dan dominan
3.    Untuk mengetahui pengaruh gen-gen yang terpaut kromosom-Y pada manusia beserta contoh kelainannya
4.    Untuk mengetahui pengaruh gen pada jenis kelamin beserta contohnya
4.                  MANFAAT
Dengan adanya makalah ini kita dapat lebih mengetahui tentang pauatan sex, rangkai kelamin, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rangkai kelamin tersebut, gen-gen yang terdapat pada kromosom-X, gen-gen yang terdapat pada kromosom-Y, dan kelainan pada kromosom tersebut. Dan dari makalah ini kita dapat lebih paham tentang pautan sex yang kita alami ataupun yang dialami oleh orang-orang disekitar kita, serta bisa lebih mengerti makna dan artinya.






BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sex Linkage
Kromosom merupakan bagian dari sel yang membawa gen-gen dan gen-gen ini selama terjadi proses pembelahan meiosis, mempunyai kelakukan berdasarkan prinsip-prinsip Mendel, yaitu memisah secara bebas. Akan tetapi prinsip Mendel ini hanya berlaku apabila gen-gen letaknya lepas satu sama lain dalam  kromosom.  Jumlah gen dalam suatu organisme jauh melebihi jumlah pasangan kromosom. Tiap-tiap kromosom mengandung banyak gen, beberapa diantaranya tidak memisah dengan bebas. Meskipun gen tersebut secara fisik saling bertaut pada kromosom, tetapi kombinasi baru dapat terjadi dengan adanya pindah silang (Crossing over), yaitu pertukaran bahan DNA antara kromatid yang bukan berasal dari satu kromosom (non-sister chromatids). Keragaman genetik didalam suatu species merupakan akibat dari adanya peristiwa rekombinasi antar gen-gen yang bertautan. Disamping itu, hubungan gen bertaut (linkage) dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan nisbah fenotipe dan genotipe dalam persilangan-persilangan yang berbeda (Crowder, 1988).
Salah satu dari keempat kelompok gen berangkai atau keempat pasang kromosom pada D. melanogaster tersebut, dalam hal ini kromosom nomor 1, disebut sebagai kromosom kelamin. Gen-gen yang terletak pada kromosom kelamin dinamakan gen rangkai kelamin (sex-linked genes) sementara fenomena yang melibatkan pewarisan gen-gen ini disebut peristiwa rangkai kelamin (linkage). Adapun gen berangkai yang  adalah gen-gen yang terletak pada kromosom selain kromosom kelamin, yaitu kromosom yang pada individu jantan dan betina sama strukturnya sehingga tidak dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin. Kromosom semacam ini dinamakan autosom.
Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y dijajarkan, maka akan dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog (sama bentuk dan panjangnya) dan bagian tak homolog. Kromosom kelamin pada manusia dibedakan atas 3 bagian :
1. Bagian dari kromosom X yang homolog dengan bagian dari kromosom Y. Bagian ini tidak panjang dan pada bagian ini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin tak sempurna.
2. Bagian dari kromosom X yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom Y. Bagian ini panjang sekali dan disini terletak gen-gen yang memperlihatkan rangkai kelamin sempurna, yaitu gen-gen yang lazim menunjukkan sifat rangkai kelamin, seperti buta warna, hemofilia. Gen-gen ini biasanya dinamakan gen-gen rangkai X.
3. Bagian dari kromosom Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom X. Bagian ini pendek sekali dan disini terletak gen-gen yang biasa dinamakan gen-gen rangkai Y, seperti yang menyebabkan Hypertrichosis.
Sifat keturunan yang timbul karena pengaruh gen rangkai Y ini disebut holandrik, sedang gennya disebut gen holandrik, karena hanya diwariskan kepada laki-laki saja.(Suryo, 1984).
Contoh sifat yang dibawa oleh gen terpaut X pada manusia misalnya hemofilia, buta warna merah hijau, anondontia, dan sindrom Lesch Nyhan. Sedangkan pada lalat Drosophila adalah warna mata. Sifat yang dibawanya oleh gen terpaut Y pada manusia misalnya hipertrikosis dan hipofosfatemia. (Yatim, 1983).

B. Gen-gen yang terpaut pada kromosom-x
I. Rangkai kelamin pada Drosopila
Adanya rangkai kelamin mula-mula ditentukan oleh T.H. Morgan dalam percobaan-percobaanya dengan lalat buah drosopila melanogaskar. Ia mendapatkan lalat berwarna putih. Lalat ini merupakan mutan (mengalami perubahan gen),karena lalat normal bermata merah. Pada waktu lalat jantan berwarna putih dikawinkan dengan lalat betina normal(bermata merah), maka semua lalat F1 baik jantan maupun betinabermata merah.jika lalat-lalat F1 ini dikawinkan, maka lalat-lalat F2 memperlihatkan perbandingan 3 bermata merah : 1 bermata putih. Perbandingan ini memberi petunjuk bahwa merah adalah dominan terhadap putih. Kecuali itu, semua lalat F2 yang betina bermata merah, sedangkan separuh dari jumlah lalat jantan bermata putih, dan dapat diambil kesimpulan bahwa gen resesif hanya memperlihatkan pengaruhnya pada lalat jantan saja. Karena itu, Morgan berpendaat bahwa gen menentukan warna mata ini terapat pada kromosom-X
Andaikan gen dominan W menentukan warna merah, sedangkan alelnya resesip w untuk mata putih , maka percobaan morgan.
 

P :     W       W  x     w

         X         X        X         Y
      Mata merah        m. putih

Ovum :W          sperma : w
                    
             X                          X         Y

F 1 :  Ww : mata merah ( betina ) : 50 %
         WW : mata merah ( jantan ) : 50 %

F 2 :  WW ( m. Merah betina )  : 25 %
         WW ( m. Merah jantan ) : 25 %
         Ww ( m. Merah betina ) : 25 %
         ww ( m. Putih jantan ) : 25 %

Oleh karena itu lalat jantan hanya memilki sebuah kromosom-X sedangkan kromosom-Y tidak mengandung gen tersebut,maka lalat jantan dikatakan bersifat hemizigotik.
 Hasil penyelidikan selanjutnya menyatakan,bhwa ada kira-kira 20 gen yang terdapat pada kromosom-X dari lalat  Drosophila.

II.  Rangkai kelamin pada manusia

1. Disebabkan oleh Gen resesip.
a. Butawarna merah-hijau (selanjutnya disebut buta warna)
Penderita tidak  dapat membedakan warna merah( tipe protan ) dan hijau( tipe deutan ) , penyakit ini disebut herediter dan disebabkan oleh gen resesip  c (berasal dari inggris :’’ colorblind”)yang terdapat pada kromosom-X  alelnya dominan c menentukan orang tidak buta warna (normal). Jika orang perempuan normal (homozigotik) kawin dengan seorang laki-laki buta warna,maka semua anaknya akan normal. Ini disebabkan karena ginospermermium yang membawa gen dominan  C sehinggga zigot mempunyai genotip Cc. Berhubung  C dominan terhadap c, maka  individu Cc adalah normal. Keturunan yang menerima kromosom-Y menjadi anak laki-laki.
 

P  :           CC    x             c-

                 XX                  XY
             Normal              buta warna
F1 : Cc : perempuan normal
       C-  :  laki- laki normal

Jika laki-laki normal C- menikah dengan perempuan buta warna cc.
 

P :        cc      x          C-
       Buta warna       normal

F 1 :  Cc : perempuan normal
         c - : laki-laki buta warna

Disini tampak bahwa sifat ayah ( normal ) diwariskan kepada semua anak perempuan, sedangkan sifat ibu ( buta warna ) hanya diwariskan kepada semua anak laki-laki. Pewarisan sifat ini disebut “ cara mewariskan sifat bersilang “  ( criss cross Inheritance ).
Dari kedua contoh diatas dapat dilihat bahwa walaupun anank perempuan itu normal, tetapi mereka itu pembawa  (carrier) gen resesip untuk buta warna. 
Tetapi jika gadis normal tetapi carier kawin dengan laki-laki buta warna . maka setengah dari anak perempuannya akan buta warna.
P :        Cc           x               c-

     Normal (carier)             buta warna

F1 : Cc : perempuan normal
       cc : perempuan buta warna
       C- : laki-laki normal
       c- : laki-laki buta warna

                 


b. Anodontia

anodontia adalah kelamin herediter yang menyebabkan orang tidak mempunyai gigi seumur hidup sejak lahir. Kelainan ini ditentukan oleh gen resesip a yang terdapat pada kromossom X, sehingga penderita tidak mempunyai benih gigi dalam tulang rahang. Alel dominan A menentukan orang bergigi normal. Pasangan gen ini diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya seperti halnya buta warna.

c.                   Hemofilia
                                  
Hemofilia ialah suatu penyakit herediter pada manusia pula yang mengakibatkan darah sukar membeku diwaktu terjadi luka. Darah orang normal bila keluar dari luka akan membeku dalam waktu 5-7 menit. Akan tetapi pada orang yang mempunyai keturunan hemofilia, darah akan membeku antara 50 menit sampai 2 jam dan ini menyebabkan orang meninggal dunia karena kehilangan banyak darah.
Penyakit ini mula-mula dikenal di negara-negara arab ketika beberapa anak dalam suatu keluarga atau keluarga lain yang masih mempunyai hubungan keluarga yang dekat, meninggal dunia akibat perdarahan pada waktu sedang dikhitankan. Karena waktu itu orang belum mengetahui sebab-sebabnya, maka kejadian tersebut dianggap sebagai takdir tuhan YME. Rahasianya baru terbuka karena meninggalnya putra mahkota pangeran Alfonso dari spanyol.
Alfonso meninggal akibat suatu luka oleh pecahan kaca mobil pada waktu mobil yang dikendarainya bertabrakan di dekat kota miami, florida, USA. Lukanya sebenarnya tak seberapa, tetapi ia kehabisan darah dan meninggal dunia. Semenjak itulah dilakukan penyelidikan mendalam mengenai penyakit perdarahan ini.
Dari sejarah dunia diketahui, bahwa di jaman dulu sering terjadi perkawinan antara anggota keluarga dari kerajaan lainnya. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tersebar luasnya penyakit hemofilia dikalangan keluarga kerajaan di eropa itu mula-mula berasal dari ratu victoria dari inggris. Ada kemungkinan bahwa penyakit itu berasal dari orang tua ratu atau bahkan sebelumnya. Akan tetapi karena datanya tidak diperoleh, maka dianggap bahwa ratu victoria (1837-1901) merupakan pembawa (carrier) hemofilia dan mewariskan gennya kepada beberapa anaknya.
Oleh karena keluarga ratu inggris saat ini (yaitu ratu elizabeth II) adalah keturunan dari salah seorang anak laki-laki normal (yaitu raja edward VII), maka dapat diharapkan bahwa keluarga kerajaan inggris untuk seterusnya akan terhindar dari penyakit hemofilia yang begitu menggelisahkan.
           
Dikenal tiga jenis penyakit hemophilia:
1.      Hemophilia yang lazim dikenal, disebut juga Hemophilia  A, penderita tidak memiliki factor pembekuan darah, yang dinamakan FAH (factor anti hemophilia).
2.      Penyakit Christmas atau Hemofilia B , penderita tidak memiliki factor PTK (plasma tromboplastin komponen). Hemophilia A enam kali lebih sering dijumpai daripada penyakit Christmas.
Penyelidikan membuktikan bahwa kedua penyakit ini ditentukan oleh gen resesif h yang terdapat dalam kromosom X. alelnya domonan H menentukan seseorang memiliki factor anti hemophilia, sehingga darah dapat membeku secara normal bila terjadi luka.
Perkawinan antara orang normal homozigotik (NH) dengan laki-laki hemophilia (h_) akan menghasilkan anak normal, baik perempuan maupun laki-laki. Tetapi walaupun anak perempuan itu normal, ia heterozigotik (Hh). Apabila ia kelak kebetulan kawin dengan laki-laki hemophilia, maka separoh dari jumlah anak laki-laki akan normal sedangkan separoh lainnya akan menderita hemophilia. Anak perempuan semuanya normal. Anak perempuan hemophilia boleh dikatakan tidak ada karena dia bersifat letal.
P          HH        ><       h_
             normal             hemophilia
gamet   H                     h
F1        Hh = perempuan normal
             H_=laki-laki normal
(perkawinan antara perempuan normal (homozigotik) dengan laki-laki hemophilia).

P2        Hh          ><         h_  
             normal             hemophilia
gamet   H                     h
F2        Hh = perempuan normal
             Hh = letal
             H_ = laki-laki normal
             H_ =laki-laki hemophilia
( perkawinan antara perempuan pembawa hemophilia dengan laki-laki hemophilia ).
3.      Hemophilia C, hemophilia C tidak disebabkan oleh gen resesif dalam kromosom X, melainkan oleh gen resesif yang jarang dijumpai dan terdapatnya pada autosom. Tidak ada 1% dari kasus hemophilia adalah kasus ini. Penderita tidak mampu membentuk zat plasma tromboplastin anteseden (PTA).

d.                                           Sindrom Lesch-Nyhan
Penyakit ini ditimbulkan oleh adanya pembentukan purin yang berlebihan, terutama pada basa guanine. Penyebabnya penderita tidak mampu membentuk enzim hipoxantin-guanin phosporibosil transferase (HGPRT) yang diikuti bertambah aktifnya enzim serupa ini seperti adenine phoporibosil trasferase (APRT). Sebagai hasil dari metabolism purin yang abnormal, seperti misalnya kejang otot yang tidak disadari serta menggeliatkan anggota kaki dan jari-jari tangan. Kecuali itu ia juga tunamental, menggigit serta merusak jari-jari tangan dan jaringan bibir dan ia juga menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada kerinjal, sukar menelan dan sering muntah-muntah.
e.                                            Hidrosefalia terangkai-X
Suatu penyakit yang ditandai dengan besarnya kepala karena adanya penimbunan cairan cerebrospinal didalam ruang otak. Dengan mengumpulnya cairan cerebrospinal itu terjadilah tekanan yang mengakibatkan gangguan mental, kehilangan kemampuan bergerak dan sering kali penderita cepat meninggal dunia. Penyebabnya adanyta gen resesif terangkai X. dalam keadaan normal cairan cerebrospinal berguna untuk menjaga otrak terhadap goncangan. Cairan ini dibentuk didalam empat ruang otak, berputar didalam ruang itu dan mengelilingi otak untuk dihisap dalam aliran darah. Apabila hubungan antara ruang-ruang otak itu terhalang atau sangat sempit maka cairan itu akan terkumpul mempertinggi tekanan didalam ruang otak dan merusak jaringan otak disekelilingnya. Dan tanda pertama dari hidrosefali ialah membesarnya kepala bayi untuk waktu sekitar 6 bulan setelah kelahiran.

2. disebabkan oleh gen dominan
         Penderita perempuan lbh banyak dp laki-2
         Sifat utama dr penurunan gen dominan  ter- rangkai X à laki-laki pembawa gen dominan akan mewariskan gen-gennya kepada semua anak perempuan dan tidak kepada anak laki-laki.
a. Gigi coklat ( Brown teeth )
         Gigi berwarna coklat , mudah rusak karena kekurangan email. Ditentukan oleh gen B dengan alelnya b yang menentukan gigi normal.
B- : bergigi coklat
Bb : bergigi normal
P :        bb         x       B –
             XX                     XY
Gamet :    b                     B –
F1          :  Bb   = ♀, bergigi coklat, spt ayahnya : 50%
                 b-   = ♂ , bergigi normal, spt ibunya : 50%

III. Rangkai kelamin pada binatang menyusui
Telah diketahui bahwa penentuan jenis kelamin pada binatang menyusui mengikuti tipe XY. Binatang betina adalah XX, sedangkan binatang jantan adalah XY. Contoh yang indah dapat diikuti pada warna kuning.
B = gen untuk warna hitam
b = gen untuk warna kuning
Bb = genotip untuk kucing belang
P :         bb   ><        B_
kuning              hitam
gamet:   b                     B
F1     :  Bb = betina kucing belang tiga(kucing calico)
b_ = jantan kucing kuning

Perkawinan antara kucing jantan berwarna hitam dengan kucing betina berwarna kuning akan menghasilkan anak kucing betina berwarna belang tiga (hitam-kuning-putih) yang disebut juga kucing calico, dan kucing jantan bewarna kuning. Oleh karena kucing calico itu heterozigotik (Bb), maka pada umumnya ia mempunyai kelamin betina. Kucing jantan tidak mungkin heterozigot, sebab hanya memiliki kromosom X saja.

IV.  Rangkai kelamin pada ayam
Penentuan jenis kelamin pada ayam mengikuti tipe ZO. Ayam jantan adalah homogametic (ZZ), sedangkan yang betina heterigametik (ZO). Kromosom kelamin Z identik dengan kromosom X. pada ayam pun dikenal gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin, misalnya:
B = gen untuk bulu bergaris-garis (“blorok”)
b = gen untuk bulu polos
P :        BO      ><        bb
            ZO                    ZZ
bulu                   bulu
bergaris-garis       polos
F1:       Bb =jantan bulu bergaris-garis
Bo =betina bulu polos
F2:       Bb = jantan bulu bergaris-garis
bb = jantan bulu polos
BO =betina bulu bergaris-garis
bO = betina bulu polos
perkawinan antara ayam jantan berbulu polos dengan ayam betina berbulu bergaris-garis
Perkawinan antara ayam jantan berbuilu polos dengan ayam betina berbulu bergaris-garis menghasilkan anak ayam jantan berbulu bergaris-garis dan anak ayam betina berbulu polos. Disini pun nampak adanya cara mewariskan bersilang. Jika diteruskan ke F2, maka separioh dari jumlah anak ayam jantan akan berbulu bergaris-garis, sedangkan separoh lainnya berbulu polos. Demikian pula halnya dengan anak-anak betina.
                                    
C. Gen- Gen Yang Terdapat Pada Kromosom-Y
Kromosom Y jauh lebih sedikit mengandung gen-gen, karena memang lebih pendek ukurannya jika dibandingkan dengan kromosom X. Oleh karena kromosom Y dimiliki oleh orang laki-laki saja, tentunya musah dimengerti bahwa sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada kromosom Y hanya akan diwariskan kepada keturunan laki-laki saja. Contoh yang terkenal pada manusia adalah Hypertrichosis, yaitu tumbuhnya rambut pada bagian-bagian tertetu di tepi daun telinga. Kelainan ini disebabkan oleh gen resesif h yang terapat pada kromosom Y. Perkawinan antara laki-laki Hypertrichosisdengan perempuan normal akan mempunyai anak laki-laki yang semuanya hypertrichosis, tetapi tiada seorang anak perempuan pun yang menerima sifat keturunan itu. Hypertrichosis lebih sering dijumpai pada bangsa Pakistan dan india.
P:         XX  ><        Xh
normal              Hypertrichosis
F1 :       XX = perempuan normal
Xh = laki-laki hypertrichosis
Selain hypertrichosis , dikenal 2 macam lagi gen terangkai kromossom Y yaitu Webbed toes (Tumbuhnya kulit diantara jari tangan & kaki ètampak selaput kulit spt katak/burung air. Disebabkan oleh gen resesif  ‘wt”  ), dan Hystric Gravior (Pertumbuhan rambut panjang & kaku dipermukaan tubuh à menyerupai landak. Disebabkan oleh  gen resesif “hg”, alelnya Hg à normal).
 
D. Rangkai Kelamin Sempurna Dan Tak Sempurna
Apabila kedua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom Y dijajarkan, maka akan dapat dilihat bahwa ada bagian yang homolog (sama bentuk dan panjangnya) dan bagian tak homolog.
Gen yang pengaruhnya terbatas pada jenis kelamin tertentu
Pada orang laki-laki dikenal tanda-tanda kelamin sekunder, seperti kumis, janggut, dan suara besar, walaupun banyak juga laki-laki yang tidak berkumis, tak berjanggut dan memiliki suara kecil. Pada orang perempuan tanda itu berupa tumbuhnya payudara. Tanda kelamin sekunder itu dipengaruhi oleh hormone kelamin. Kegiatan hormon ini dipengaruhi oleh gen-gen yang ekspresinya terbatas pada salah satu jenis kelamin saja (sex limited genes), walaupun gen-gen tersebut terdapat pada kedua jenis kelamin. Ada beberapa sifat keturunan yang dipengaruhi oleh gen-gen semacm ini, misalnya warna kupu semanggi.
Kupu jantan selalu bewarna kuning, tetapi yang betina dapat kuning dan putih. Warna putih dominan, tetapi nhanya memperlihatkan diri pada kupu betina. Jika P merupakan gen untuk warna putih (pada kupu betina saja, sedangkan p untuk warna kuning, maka kegiatan gen tersebut sebagai berikut:
Genotip
Kupu Jantan
Kupu Betina
PP
Kuning
Putih
Pp
Kuning
Putih
Pp
Kuning
Kuning

Gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin
Biasanya gen dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-laki/jantan maupun perempuan/betina. Baru dalam keadaan homozigotik resesif, pengaruh dominan itu tidak akan menampakkan diri dalam fenotip. Disini akan diterangkan gen-gen yang dominansinya bergantung dari jenis kelamin individu.
a.    Kepala Botak
Kepala botak ini bukan karena penyakit melainkan karena factor keturunan. Biasanya kepala botak baru akan terlihat setelah umur 30 tahun. Mula-mula kepala botak disebabkan oleh gen yang terdapat di kromosom kelamin, sepetrti halnya dengan butawarna. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa seorang ayah yang mempunbyai kepala botak dapat mempunyai anak laki-laki yang botak pula. Keyataan ini membuktikan bahwa dugaan tersebut diatas tidak dapat dibenarkan, karena andakata gen untuk gen berkepala botak itu terdapat pada kromosom X maka tidak mungkin ayah dan anaknya laki-laki mempunyai sifat yang sama. Andaikata gen itu terdapat pada kromosom Y, maka dugaan itupun tidaka dapat dibenarkan, mengingat bahwa ada perempuan yamg memiliki kepala botak. Jadi kesimpulannya adalah bahwa kepala otak itu desebabkan oleh gen yang dipengaruhi oleh jenis kelamin(Sex Influence Genes).
P:    bb        ><        BB
Tidak botak                          botak

F1: Bb              anak laki-laki botak
                       Anak perempuan tidak botak
b.    Panjang Jari Telunjuk terhadap jari manis
Apabila kita meletakkan tangan kita pada suatu alas dimana terdapat sebuah garis mendatar demikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui, apakah jari telunkuj kita akan lebih panjang ataukah lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki-laki, tetapi resesif pada orang perempuan.
Genotip
Laki-laki
Perempuan
TT
Telunjuk pendek
Telunjuk pendek
Tt
Telunjuk pendek
Telunjuk panjang
Tt
Telunjuk panjang
Telunjuk panjang

               
Gb. Perbandingan jari normal dan Panjang jari telunjuk lebih panjang dari  jari manis













BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa individu itu memiliki dua mcam kromosom yaitu autosom dan sexkromosom. Oleh karena itu individu betina dan jantan memiliki autosom yang sama. Maka sifat keturunan yang ditentukan oleh gen pada autosom diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya tanpa membedakan sex. Selain gen-gen atosoma juga dikenal pula gen-gen yang terdapat didalam kromosom kelamin, dan peristiwa ini disebut rangkai kelamin (Sex Linkage). Dan gen-gen yang terdapat atau terangkai pada kromosom kelamin dinamakan gen terangkai kelamin (Sex-linked Genes). Dengan demikian dapat dibedakan gen terangkai-X yang terangkai pada kromosomX(X-linked genes), dan gen terangkai ini yaitu gen yang terangkai pada kromosomY (Y-linked genes).

B.     Saran
Makalah yang kami buat ini memeng jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi dan mendekati kata sempurna. Dan apabila makalah ini banyak terdapat kesalahan atau materi yang tidak sesuai dengan apa yang dibahas kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Semoga makalh yang kami sampaikan dan kami buat ini bias menambah pengetahuan dan memberikan manfaat yang baik.



DAFTAR PUSTAKA


Suryo. 1984.Genetika. Jogjakarta : Gajah Mada Universitas Pres.
Suryo. 2003. GENETIKA MANUSIA. Jogjakarta : Gajah Mada Universitas Pres.
http://zaifbio. Wordpress. Com/2010/01/13/GENETIKA MANUSIA/’.